Selasa, 13 November 2018

RUQYAH MANDIRI DENGAN DAUN BIDARA / SIDR



Pohon bidara disebut dalam Al-Quran

Didalam Al-Quran, pohon bidara disebutkan beberapa kali. Salah satunya adalah:

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ. فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ

Artinya: Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri. (Q.S. Al Waqiah: 27-28)

Secara singkat, golongan kanan adalah golongan yang akan masuk surga. Kemudian nantinya didalam surga mereka para golongan kanan berada di antara pohon bidara yang tidak berduri. Para ulama tafsir menjelaskan bahwa pohon bidara tersebut adalah pohon bidara yang telah dipotong durinya.

Daun bidara disebut dalam hadits


– Dari Qois bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu,

أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Sesungguhnya beliau masuk Islam, kemudian Nabi shallallahu‘alaihiwasallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun bidara.” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

– Hadits yang lain menjelaskan tentang perintah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummu ‘Athiyah dan kepada para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya.

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kapur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).


– Hadits lain yang menjelaskan tentang penggunaan daun bidara adalah hadits ‘Aisyah bahwasanya Asma` binti Syakal bertanya kepada Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam tentang mandi Haid, maka Nabi shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam menjawab :

تَأْخُذُ إِحْدَاكُنَّ مَاءَهَا وَسِدْرَهَا فَتَطَهَّرُ فَتُحْسِنُ الطُّهُوْرَ ثُمَّ تَصُبُّ عَلَى رَأْسِهَا فَتُدْلِكُهُ دَلْكًا شَدِيْدًا حَتَى يَبْلُغَ شُؤُوْنَ رَأْسِهَا ثُمَّ تَصُبُّ عَلَيْهَا الْمَاءَ ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا. فَقَالَتْ أَسْمَاءُ : وَكَيْفَ أَتَطَهَّرُ بِهَا ؟ فَقَالَ : سُبْحَانَ الله تَطَهَّرِيْنَ بِهَا. فَقَالَتْ عَائِشَةُ : كَأَنَّهَا تَخْفَى ذَلِكَ تَتَبَّعِيْنَ أَثَرَ الدَّمِ.

Hendaklah salah seorang di antara kalian mengambil air dan daun bidara kemudian bersuci dengan sempurna kemudian menyiram kepalanya dan menyela-nyelanya dengan keras sampai ke dasar rambutnya kemudian menyiram kepalanya dengan air. Kemudian mengambil sepotong kain (atau yang semisalnya) yang telah diberi wangi-wangian kemudian dia bersuci dengannya. Kemudian Asma` bertanya lagi : “Bagaimana saya bersuci dengannya?”. Nabi menjawab : “Subhanallah, bersuci dengannya”. Kata ‘Aisyah : “Seakan-akan Asma` tidak paham dengan yang demikian, maka ikutilah (cucilah) bekas-bekas darah (kemaluan)”. (HR. Muslim)


MANFAAT DAUN BIDARA




Memandikan jenazah

Di dalam hadits yang sudah disebutkan diatas disebutkan bahwa ketika kalian memandikan jenazah dianjurkan untuk menggunakan air yang dicampur dengan daun bidara. Di dalam daun bidara ada semacam kandungan alami untuk membersihkan kotoran.
Ketika daun bidara kita remas dan dicampur air maka dapat menghasilkan busa yang bisa digunakan untuk memandikan jenazah.



Mengobati gangguan jin dan sihir




Mungkin manfaat daun bidara untuk ruqyah adalah salah satu yang paling populer. Pada prakteknya daun bidara digunakan untuk ruqyah syar’iyyah dalam menangani masalah-masalah yang ditimbulkan oleh jin dan sihir-sihir yang dikirimkan oleh para ahli sihir dan dukun.

Salah satu tabi’in yang ahli di dalam ilmu kedokteran yaitu Wahb bin Munabih menyarankan untuk menggunakan tujuh lembar daun bidara yang ditumbuk hingga halus. Kemudian daun bidara yang sudah halus tadi di larutkan dalam air dan dibacakan ayat kursi, Al Kafirun, dan tiga qul, yaitu surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas (Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Setelah dibacakan ayat-ayat tadi, air daun bidara tadi diminum dan air sisanya digunakan untuk mandi. Insyaallah penyakit-penyakit yang berasal dari gangguan jin dan sihir akan hilang.
Gangguan akut
Apabila ada orang yang terkena ujian gangguan jin dan sihir yang sudah akut atau parah, hendaknya ia mengharap pahala atas musibah yang dialami seraya tetap terus berikhtiar dalam pengobatan.
Berikut ini adalah metode yang dijelaskan oleh salah seorang ulama Arab Saudi yang bernama Dr. Said bin Ali bin Wahf Al-Qahtani Rahimahullah dalam buku beliau yang berjudul Ad-Du’a wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqo Hal.35.
  1. Haluskan daun bidara dan campurkan ke dalam air
  2. Bacakan ayat-ayat berikut di dekat air (diluar kamar mandi)
  3. Membaca ta’awudz
  4. Ayat kursi
  5. Al-A’raf ayat 117-122
  6. Yunus ayat 79-82
  7. Taha ayat 65-70
  8. Al Kafirun, Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas.
  9. Minum air tersebut sebanyak diatas 3 kali
  10. Gunakan sisa air untuk mandi.

Lakukan cara ini yang beberapa kali sampai efek dan pengaruh jin atau sihir hilang.
Membersihkan rumah angker dari gangguan jin
Masalah yang banyak terjadi di masyarakat adalah rumah angker atau rumah yang didalamnya banyak kejadia-kejadian aneh hasil dari perbuatan atau gangguan jin. Cara yang paling efektif adalah membacakan surat Al Baqarah secara utuh satu surat.
Hal ini berdasarkan hadist Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu.
لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Tirmidzi 2877)
Selain dibacakan surat Al-Baqarah, kalian bisa mengkombinasikan dengan campuran air dengan bidara yang telah dibacakan ayat-ayat ruqyah, ataupun dengan bacaan surat Al-Baqarah tadi.
Air bidara tadi kemudian dipercikkan atau disemprotkan ke pojok-pojok rumah dan di tempat-tempat yang dirasa banyak terjadi gangguan.

sumber: https://tinmintjogja.blogspot.com/2018/10/kedudukan-pohon-dan-daun-bidara-dalam.html

Tidak ada komentar: