Selasa, 20 November 2018

Penting: KEMENANGAN TUSTAR vs SHOLAT SUBUH

Imam Ibnu Katsir menyebutkan dalam al bidayah wan nihayah juz ke tujuh bahwa Anas bin Malik radhiyallahu anhu selalu menangis bila mengingat peristiwa penaklukan Tustar.
(imam Bukhari menyebutkan dlm shohihnya no 945, ibnu Abi Syaibah dlm mushonnaf 18/308 dan Ibnu Sa'ad dlm thobaqot 5/333)
Tustar adalah sebuah kota milik kerajaan Persia yg sangat kuat bentengnya dan pertahanannya.
Kaum muslimin mengepungnya setahun setengah (!!).
Kemudian jatuh ke tangan kaum muslimin. Mereka mendapatkan kemenangan yg nyata. Itu termasuk kemenangan yg paling sulit yg didapat kaum muslimin.
Jadi, kenapa Anas menangis bila mengingat peristiwa Tustar?!
Mengapa beliau menangis, padahal kaum muslimin mendapatkan kemenangan yg besar?!
Takluknya pintu benteng Tustar terjadi beberapa saat sebelum sholat Subuh.
Pasukan Islam berhasil masuk kedalam benteng.
Terjadi peperangan besar antara 30.000 pasukan Islam menghadapi 150.000 pasukan Persia(!!)

Senin, 19 November 2018

CELAAN MANUSIA TIDAK MEMBAHAYAKAN, PUJIAN MANUSIA TIDAK MENINGGIKAN


Saudaraku rahimakumullaah, sudah ketetapan Allah 'azza wa jalla, barangsiapa menempuh jalan yang lurus, akan dicela dan ditentang oleh musuh-musuh kebenaran, tapi itu tidak membahayakanmu.

Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,


لاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللهِ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ ، وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ

"Akan senantiasa ada sekelompok umatku yang tetap teguh dengan ajaran Allah, orang yang merendahkan mereka tidak membahayakan mereka, orang yang menentang mereka tidak membahayakan mereka, sampai datang ketentuan Allah menjelang hari kiamat, dan mereka tetap teguh di atas kebenaran." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Mu'awiyah radhiyallaahu'anhu]

Selasa, 13 November 2018

RUQYAH MANDIRI DENGAN DAUN BIDARA / SIDR



Pohon bidara disebut dalam Al-Quran

Didalam Al-Quran, pohon bidara disebutkan beberapa kali. Salah satunya adalah:

وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ. فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ

Artinya: Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada diantara pohon bidara yang tidak berduri. (Q.S. Al Waqiah: 27-28)

Secara singkat, golongan kanan adalah golongan yang akan masuk surga. Kemudian nantinya didalam surga mereka para golongan kanan berada di antara pohon bidara yang tidak berduri. Para ulama tafsir menjelaskan bahwa pohon bidara tersebut adalah pohon bidara yang telah dipotong durinya.

Daun bidara disebut dalam hadits


– Dari Qois bin ‘Ashim radhiyallahu ‘anhu,

أَنَّهُ أَسْلَمَ فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Sesungguhnya beliau masuk Islam, kemudian Nabi shallallahu‘alaihiwasallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun bidara.” (HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

– Hadits yang lain menjelaskan tentang perintah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Ummu ‘Athiyah dan kepada para wanita yang melayat untuk memandikan anaknya.

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مَنْ ذَلِكَ إِنْ رَأَيْتُنَّ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ

“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kapur barus (wewangian).” (HR. Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).