Jumat, 15 Februari 2019

LARANGAN MEMPERSULIT ORANG LAIN


بسم اللّه الرحمن الرحيم 
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله 

oleh: Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA Hafizhahullah.

Shahabat yang dirahmati oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, Kita masuk pada hadits yang ke-20.

وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ - رضى الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -{ مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَلله, وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ } أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ. 

Dari shahabat Abi Shirmah radhiyallahu Ta'ala 'anhu beliau berkata, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: 

"Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada seorang muslim, maka Allah akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allah akan menyusahkan dia."

(Hadits riwayat Abu Dawud nomor 3635, At Tirmidzi nomor 1940 dan dihasankan oleh Imam At Tirmidzi). 

Makna dari hadits ini tanpa diragukan lagi adalah makna yang benar apalagi ada hadits-hadits lain yang menguatkan (semakna) dengan hadits ini. 

Contohnya seperti hadits yang shahih dalam Shahih Muslim nomor 1828, Nabi pernah berdoa: 

  اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ   

"Ya Allah, barangsiapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku maka susahkanlah dia."

Hadits ini menunjukan akan dua perkara penting dalam syari'at, yaitu: