Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
لَوْ يَعْلَمُ الْمَارُّ بَيْنَ
يَدَيِ الْمُصَلِّي مَاذَا عَلَيْهِ، لَكَانَ أَنْ يَقِفَ أَرْبَعِينَ خَيْرًا لَهُ
مِنْ أَنْ يَمُرَّ بَيْنَ يَدَيْهِ
“Seandainya orang yang
lewat di depan orang yang sedang shalat mengetahui dosa yang akan dipikulnya,
maka ia lebih baik berdiri empat puluh hari daripada harus lewat di depannya”
[HR. Al-Bukhaariy dan Muslim].
Menurut riwayat Al-Bazzaar
dari jalan lain :
أَرْبَعِينَ خَرِيفًا
“(lebih baik berdiri)
empat puluh tahun”.
Sabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam
yang lain :
إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ إِلَى
شَيْءٍ يَسْتُرُهُ مِنَ النَّاسِ، فَأَرَادَ أَحَدٌ أَنْ يَجْتَازَ بَيْنَ يَدَيْهِ
فَلْيَدْفَعْهُ، فَإِنْ أَبَى فَلْيُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ
“Apabila seorang di
antara kamu shalat dengan memasang sutrah[1] yang membatasinya dari
orang-orang, lalu ada seseorang yang ingin lewat di hadapannya, hendaknya
ia mencegahnya. Bila ia tidak mau,
perangilah dia sebab sesungguhnya dia adalah setan “ [HR. Al-Bukhaariy dan Muslim].