Jumat, 28 Agustus 2015

KISAH NYATA: WANITA USIA 34 TAHUN YANG TELAT NIKAH




Aku sudah lulus dari kuliah dan sudah mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Lamaran kepada diriku untuk menikah juga mulai berdatangan, akan tetapi aku tidak mendapatkan seorangpun yang bisa membuatku tertarik.

Kemudian kesibukan kerja dan karir memalingkan aku dari segala hal yang lain. Hingga aku sampai berumur 34 tahun.

Ketika itulah aku baru menyadari bagaimana susahnya terlambat menikah.

Pada suatu hari datang seorang pemuda meminangku. Usianya lebih tua dariku 2 tahun. Dia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Tapi aku ikhlas menerima dirinya apa adanya.

Kami mulai menghitung rencana pernikahan. Dia meminta kepadaku photo copy KTP untuk pengurusan surat-surat pernikahan. Aku segera menyerahkan itu kepadanya.

Setelah berlalu dua hari ibunya menghubungiku melalui telepon. Beliau memintaku untuk bertemu secepat mungkin.

Aku segera menemuinya. Tiba-tiba ia mengeluarkan photo copyan KTPku. Dia bertanya kepadaku apakah tanggal lahirku yang ada di KTP itu benar?


Aku menjawab: Benar.

Lalu ia berkata: Jadi umurmu sudah mendekati usia 40 tahun?!

Aku menjawab: Usiaku sekarang tepatnya 34 tahun.

Ibunya berkata lagi: Iya, sama saja.
Usiamu sudah lewat 30 tahun.
Itu artinya kesempatanmu untuk memiliki anak sudah semakin tipis.
Sementara aku ingin sekali menimang cucu.

Dia tidak mau diam sampai ia mengakhiri proses pinangan antara diriku dengan anaknya.

Masa-masa sulit itu berlalu sampai 6 bulan.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi melaksanakan ibadah umrah bersama ayahku, supaya aku bisa menyiram kesedihan dan kekecewaanku di Baitullah.

Akupun pergi ke Mekah.
Aku duduk menangis, berlutut di depan Ka'bah.
Aku memohon kepada Allah supaya diberi jalan terbaik.

Setelah selesai shalat, aku melihat seorang perempuan membaca al Qur'an dengan suara yang sangat merdu.
Aku mendengarnya lagi mengulang-ulang ayat:

(وكان فضل الله عليك عظيما)
"Dan karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar".

(An Nisa': 113)

Air mataku menetes dengan derasnya mendengar lantunan ayat itu.

Jumat, 21 Agustus 2015

KISAH PEMUDA YANG SERING KALI LAMARANNYA DITOLAK

 

Pada tahun 1047 H,ketika melakukan suatu tugas pekerjaan saya bertemu dengan seorang lelaki. Tugas itu memakan waktu lebih dari sebulan.oleh karena itu,terjadilah suatu persahabatan yang akrab diantara kami berdua. Suatu ketika aku bertanya kepadanya, “Temanku yang terhormat,aku tahu kamu belum menikah,padahal umurmu sekarang hampir 40 tahun. Kenapa kamu mesti terlambat menikah. Orang sepertimu pasti mengetahu manfaat-manfaat yang banyak dari menikah..?”

Temanku diam, kemudian katanya,”Ah…ah…! Sobat. Demi Allah, aku benar-benar telah lelah mencari dan mencari calon istri sampai aku putus asa,dan akhirnya aku tidak ingin menikah. Sejak lebih dari tujuh tahun yang lalu aku sudah sering melamar lalu ditolak. tahukah kamu sobat, aku melamar lebih dari 18 wanita, setiap kali aku mengetuk, aku berkata dalam hati, mereka pasti akan menerimaku, insyaallah.

Senin, 03 Agustus 2015

MAKNA SAKINAH & CARA MEWUJUDKANNYA

Sakinah

Menikah adalah salah satu sarana agar manusia mendapatkan rasa ketenangan dari pasangan masing-masing. Sebagimana dalam Al Qur'an Surat Ar-Rum  ayat 21, Allah Ta'ala berfirman : 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram/tenang kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."

Tujuan dari pada pernikahan adalah untuk menjada kehormatan diri, dalam sebuah ikatan suci yang halal sehingga manusia terselamatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dari perbuatan yang di haramkan.

Tujuan lain dari pernikahan adalah mencari ketenangan dalam hidup ini atau yang disebut dengan SAKINAH. Dalam ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala "لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا" = "agar kalian mendapatkan KETENANGAN"

Ketenangan adalah sebuah ketaatan yang berakhirkan kebahagiaan. Ketenangan atau Sakinah adalah perbekalan yang bisa menjadikan manusia bisa merasakan hidup bahagia di dunia ini. Kita Ketahui bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling memiliki rasa ketenangan. Beliau senantiasa menganjurkan ummatnya agar senantiasa sifat atau rasa tenang.