Ada seorang wanita bertanya kepada seorang syaikh :
“Wahai Syaikh, sebelum saya menikah, ketika saya masih seorang gadis yang sering berpuasa dan sholat malam... saya bisa merasakan betapa luarbiasanya nikmat al-Qur’an... Namun sekarang, saya merasa nikmatnya ketaatan telah hilang dariku...!!
🍃 Syaikh : "Baiklah... apa yang paling kau perhatikan dari suamimu?"
Sang Wanita : Wahai Syaikh, saya bertanya kepada Anda tentang al-Qur’an, puasa, sholat dan nikmatnya ketaatan... Namun anda malah bertanya kepadaku tentang suamiku?!
🍃 Syaikh : Iya wahai saudari... Kenapa ada sejumlah wanita yang tidak bisa lagi merasakan manisnya keimanan dan lezatnya ketaatan serta nikmatnya ibadah?
Nabi ﷺ bersabda :
* ( ولا تَجدُ المرأة حلاوة الإيمان حتَّى تؤدِّي حقَّ زوجها )
“Seorang wanita tidak akan merasakan manisnya keimanan sampai ia memenuhi hak suaminya” [Shahih at-Targhîb : 1939]
*Apa saja hak-hak suami yang harus ditunaikannya?*
🌹 (Lihatlah) Isteri Sa’id bin al-Musayyib semoga Allah merahmatinya yang berkata :
( ما كنَّا نُكلِّم أزواجَنَا إلَّا كما تُكلِّمون أمراءَكم )
_“Kami tidak membicarakan suami-suami kami melainkan sebagaimana kalian membicarakan penguasa-penguasa kalian_ (yaitu tidak boleh mencela penguasa di depan khayalak, menjelekkan mereka, mencabut ketaatan dari mereka, dll, pent.) _[Hilyatul Awliyâ_ V/168].