Rabu, 25 November 2015

UNTUKMU, PARA IBU & CALON IBU...



Hindun binti Utbah. Saat anaknya masih kecil, ada yang berkata kepada ibunya bahwa kelak anak ini menjadi pemimpin bagi kaumnya.

Hindun berkata, "Celakalah dia, kalau hanya menjadi pemimpin bagi kaumnya saja!"
Anak itu besar dan benar memimpin bumi, bukan hanya kaumnya. Muawiyah radhiallahu anhu.
(Inilah Ibu yang tak rela dengan hasil yang sederhana)

Seorang ibu. Suatu hari dia berkata pada anaknya, "Nak, tuntutlah ilmu. Aku yg mencukupimu dengan tenunanku. Nak, jika kamu telah menulis sepuluh hadits, maka lihatlah jiwamu apakah ia bertambah takut, lembut dan wibawa. Jika kamu tidak melihat itu ketahuilah bahwa ia membahayakanmu dan tidak manfaat bagimu."

Dan lahirlah seorang pakar ilmu besar bidang hadits dan faqihnya Arab. Sufyan ats Tsauri rahimahullah.
(Ibu yang berjuang membiayai pendidikan anaknya dan membimbing dengan nasehat mahalnya)


Minggu, 22 November 2015

Muhasabah: COBALAH RABA HATIMU, MASIH HIDUPKAH DIA ?




Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:

"Seorang mukmin, tidak mungkin menjadi sempurna kenikmatannya karena kemaksiatan, tidak mungkin menjadi lengkap kebahagiaannya karena kemaksiatan.

Bahkan, tidaklah dia melakukan kemaksiatan, melainkan kegundahan akan mencampuri hatinya, tapi karena syahwatnya yg mabuk menutupi hatinya; dia tidak merasakan kegundahan itu.

Ketika kegundahan ini hilang dari hatinya, bahkan rasa ingin dan senang terhadap kemaksiatan malah bertambah, maka harusnya dia berprasangka buruk pada imannya dan menangisi KEMATIAN hatinya. 

Minggu, 15 November 2015

Kisah Dakwah: SELAMA IKHLAS, PASTI ADA DAMPAKNYA



Syaikh Al-Arify pernah bercerita dalam kajian di channel Al-Khalijiyyah, berjudul Al-Jahlu bi Ad-Diin (kebodohan akan perkara agama). Suatu hari beliau diundang ceramah di suatu kampus di Timur Tengah. Beliau pun menjawabnya dan datang di waktu yang tepatnya ditentukan.

Ternyata, kelakuan para hadirin, yaitu para mahasiswa kampus tersebut, mengecewakan beliau. Tersebab ketika beliau menjajakan ilmu bermanfaat, banyak dari mereka saling 'berkicau'. Adab majelis hilang. Sebagian hadirin pun perhatiannya sungguh kurang. Syaikh Al-Arify pulang dengan kekecewaan. Ia merasa belum pernah ada kajian seburuk itu dan berharap tak terulang. Namun, beliau berusaha meredam kekecewaan dan mendoakan yang terbaik.

Setahun kemudian, beliau ditelepon oleh pihak kampus. Mereka hendak lagi mengundang beliau untuk mengisi kajian. Mendengar nama kampus tersebut, beliau merasa menjawabnya tidak harus. Namun, bagaimanapun ia tidak bisa mencari alasan untuk kabur dari permintaan.

Beliau pun setuju. Dengan perasaan beda dan berharap para hadirin lebih tahu malu.

Minggu, 08 November 2015

AGAR SEORANG ISTRI SELALU MEMPESONA SUAMINYA



Saudariku … Inginkah kau selalu MEMPESONA di hadapan suamimu? 
1. Jagalah penampilanmu di hadapannya … 

Jika kau tak mampu untuk tampil cantik sepanjang hari, setidaknya kau berusaha untuk mempercantik penampilanmu ketika akan beranjak ke tempat tidur bersama suamimu. 

2. Jagalah ucapanmu … 

Rendahkan suaramu, jangan kau bersuara keras & berkata ketus, terutama disaat dia marah, tahanlah amarahmu di hadapannya, bicarakan argumenmu kepadanya di lain waktu, ketika kalian tidak sedang dalam keadaan marah. 

3. Jagalah perbuatanmu … 

Berbuatlah apa yang disenangi suamimu, dan tinggalkan apa-apa yang tidak disenangi suamimu, selama hal-hal itu tidak melanggar syari’at. 

4. Jangan pernah menolaknya di tempat tidur … 
Jika kau sakit ringan, tetaplah turuti keinginannya, semoga Allah menyembuhkanmu dengan sebab keta’atanmu kepada suamimu. 

Jika kau lelah, tetaplah penuhi keinginannya, semoga Allah memberi kekuatan kepadamu dengan sebab menyenangkan suamimu. 

Jika kau sedang tidak mood, tetaplah ikuti keinginannya, semoga Allah memberikan kepadamu sesuatu yang lebih yang tidak kau capai sebelumnya, dengan sebab mengikuti keinginan suamimu. 

Bahkan, tampakkanlah di hadapan suamimu, bahwa engkaulah yang selalu menginginkannya. 
 
Saudariku … Maukah kau tahu, agar engkau selalu TERPESONA dengan suamimu? 

Jumat, 06 November 2015

JANGAN BERHARAP KEPADA MANUSIA, KARENA ENGKAU KAN KECEWA.



Berharaplah kepada Allah, niscaya engkau tidak akan pernah kecewa.

Manusia yang mulia adalah yang dia bangun disepertiga malam terakhir, kemudian meminta kepada Allah.

Jangan lewatkan waktumu untuk berbuat maksiat, karena tak tahu kapan ajalmu kan menjemput. Sehingga kematianmu menjadi su'ul khothimah.

Hidupmu di dunia ibarat satu hari atau setengah hari dibandingkan kehidupanmu di akherat kelak, persiapkanlah bekalmu, dan sebaik-baik bekal adalah taqwa.

Infakkanlah hartamu. Karena simpanan harta yang sesungguhnya adalah yang akan engkau bawa sampai mati, bukan yang engkau simpan untuk duniamu.

Jangan engkau tunda pekerjaan pagimu untuk sore harimu, niscaya banyak pekerjaan yang akan engkau selesaikan.

Aturlah waktumu sebaik mungkin, kapan mengurus pekerjaan rumah tanggamu, kapan engkau membaca al qur'an, kapan engkau membaca buku yang bermanfaat dan pekerjaan lainnya.

Orang yang tertipu adalah orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu luangnya padahal dia dalam keadaan sehat.

Sesungguhnya setelah waktu luang akan ada waktu sibuk, setelah sehat akan ada masa sakit. Manfaatkanlah masa sehatmu dan waktu luangmu sebaik mungkin.

Sesungguhnya masa sakitmu dibandingkan masa sehatmu lebih banyak masa sehatmu. Coba ingatlah berapa lama kamu sakit? Seminggu? Sebulan? Setahun? Bandingkan dengan masa sehatmu! Bersyukurlah Janganlah engkau merasa aman dari perbuatan maksiat yang engkau lakukan secara diam-diam. Jika istri, suami atau orang lain tak ada yang mengetahui, akan tetapi Allah mengetahui perbuatanmu. Dan kelak perbuatanmu akan dipertanggungjawabkan.

Rabu, 04 November 2015

ANTARA CANTIKNYA dan AGAMANYA ?





Anda bingung memilih pasangan. Apakah harus memilih yang cantik ataukah yang bagus agamanya, ataukah memilih saja yang baik agamanya, kecantikan jadi prioritas belakangan?



Ikhwah …



Islam tentu saja telah memberikan petunjuk dalam hal ini. Prioritas utama memang adalah agamanya. Perlu dilihat, apakah wanita tersebut rajin menunaikan shalat, begitu perhatian dalam menutup aurat dan berakhlak yang mulia.



Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,



تُنْكَحُ المَرْأةُ لأَرْبَعِ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وجَمَالِهَا ولِدِيْنِهَا فَاظْفَرْ بِذاتِ الدين تَرِبَتْ يَدَاك



“Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaklah engkau mendapatkan wanita yang baik agamanya, niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).



Guru kami, Syaikh Shalih Al Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan menjelaskan bahwa hendaknya seseorang memilih wanita yang bagus agamanya. Itulah pokoknya. Karena bagusnya akhlak dan agama itulah yang akan mengumpulkan kebaikan lainnya. Jika agama yang dijadikan pilihan, ia tidak akan mendapatkan mudarat, beda halnya bila menaruh pilihan pada paras, harta dan strata sosial. (Lihat Tashilul Ilmam bi Fiqhil Ahadits min Bulughil Marom, 4: 314)



Namun tidaklah masalah memilih wanita dilihat dari kecantikannya. Sebagaimana diutarakan oleh Ibnu Qudamah berikut ini,

Minggu, 01 November 2015

Silsilah Tafsir Ayat Pilihan: BUNGA KEHIDUPAN DUNIA



Fadhilatus syaikh Ibnu Al-'Utsaimin رحمه لله تعالى :

Allah 'azza wa jalla berfirman:

(وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا)[سورة طه 131]

"Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia." [Qs. Thoha: 131]

Berkata Syaikh Ibnu Al-'Utsaimin rohimahulloh:


Yakni: jangan engkau memandang kepada ahli dunia dan apa yang mereka nikmati dari kenikmatan, berupa kendaraan dan pakaian dan tempat tinggal serta selain itu maka itu semua adalah BUNGA KEHIDUPAN DUNIA.

Dan bunga akhir kembalinya adalah penyusutan dan kekeringan dan lalu kepunahan, dan bunga adalah (bagian) daun pohon yang paling cepat menyusut dan punah.

Oleh karena inilah dinamakan dengan BUNGA (zahrah), yaitu bunga yang indah dalam kecantikannya dan kemolekannya serta aromanya, jika dia bunga yang memiliki aroma, akan tetapi cepat menyusut.