Jumat, 29 Agustus 2014

UNTUKMU YANG SEDANG DALAM PENANTIAN


  MERUPAKAN JUDUL KAJIAN ISLAM ILMIAH, PADA
Ahad, 17 Agustus 2014, Pkl.: 15.30 WIB - Maghrib,  Masjid Besar Cipaganti, Bandung.



DENGAN PEMATERI
Bersama: Al-Ustadz Firanda Andirja, MA, Mahasiswa Doktoral Univ. Islam Madinah

Kajian ini sangat bagus, maka admin memandang perlu membagikan 
Rekaman MP3 kajian ini, agar Ikhwan & Akhwat yang sekalian yang
"YANG SEDANG DALAM PENANTIAN"  dapat mengambil MANFAAT & FAIDAHNYA.

Minggu, 24 Agustus 2014

TATA CARA PERNIKAHAN DALAM ISLAM


Oleh: Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Islam telah memberikan konsep yang jelas tentang tata cara pernikahan berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih sesuai dengan pemahaman para Salafush Shalih, di antaranya adalah:
1. Khitbah (Peminangan)
Seorang laki-laki muslim yang akan menikahi seorang muslimah, hendaklah ia meminang terlebih dahulu karena dimungkinkan ia sedang dipinang oleh orang lain. Dalam hal ini Islam melarang seorang laki-laki muslim meminang wanita yang sedang dipinang oleh orang lain. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَبِيْعَ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَلاَ يَخْطُبَ الرَّجُلُ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيْهِ، حَتَّى يَتْرُكَ الْخَاطِبُ قَبْلَهُ أَوْ يَأْذَنَ لَهُ الْخَاطِبُ.

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang membeli barang yang sedang ditawar (untuk dibeli) oleh saudaranya, dan melarang seseorang meminang wanita yang telah dipinang sampai orang yang meminangnya itu meninggalkannya atau mengizinkannya.” [1]

Disunnahkan melihat wajah wanita yang akan dipinang dan boleh melihat apa-apa yang dapat mendorongnya untuk menikahi wanita itu.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Selasa, 19 Agustus 2014

SIFAT-SIFAT BIDADARI



Sesungguhnya segala kenikmatan yang ada di surga tidak bisa dikhayalkan oleh benak kita.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ اللهُ : أَعْدَدَتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَر، وَاقْرَأُوا إِنْ شِئْتُمْ فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Dari Abu Huroiroh, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda :

“Allah telah berfirman : Aku telah menyiapkan bagi hamba-hambaku yang sholeh (di surga) kenikmatan-kenikmatan yang tidak pernah terlihat oleh mata-mata, dan tidak pernah terdengar oleh telinga-telinga, dan tidak pernah terbetik dalam benak manusia”,

(HR Al-Bukhari no 3072 dan Muslim no 7310)
 
Jika kalian ingin maka silahkan bacalah (firman Allah) :

فَلا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai Balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (QS As-Sajdah : 17) 

Sabtu, 16 Agustus 2014

LIMA EKOR KAMBING DARI JEDDAH (kisah nyata)


Allah berfirman : 

وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّـاهُ وَبِالْوَلِدَيْنِ إِحْسَـناً...
 yang artinya, 
"Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak..." (Surah Al Israa: 23)

Subhanallah, perintah Birrul Walidain (berbakti kepada kedua orang tua) datang setelah perintah untuk mentauhidkan Allah yang menunjukkan amalan yang paling utama setelah Tauhid adalah berbakti kepada kedua orang tua. Dan sebesar-besar dosa besar setelah dosa syirik (menyekutukan Allah) adalah dosa durhaka kepada orang tua sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam sebuah haditsnya.

Banyak orang bijak yang bertutur bahwa diantara kunci-kunci kesuksesan dalam hidup seseorang adalah dengan berbakti kepada kedua orang tua. Penulis pernah bertamu ke rumah teman di pinggiran kota Jeddah. Ada tetangganya datang bertamu, usianya sekitar 60 tahun. Dia bekerja sebagai karyawan di kantor seorang syaikh di kota Jeddah. Dia bercerita bahwa majikannya itu seorang yang kaya raya, sangat sibuk sekali dengan aktivitas dakwah, amal sosial dan bisnisnya. Beliau sangat dicintai oleh keluarganya dan masyarakat serta disegani oleh pemerintah.

Suatu hari  Ayah Syaikh yang tinggal di wilayah Al Qassem berjarak sekitar 1000 km dari

Rabu, 13 Agustus 2014

Allah Akan Menggugurkan Dosa-Dosa Orang Yang Sakit Dengan Penyakitnya.

 

BERSAMA NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM MENJENGUK ORANG SAKIT

Kunjungan kepada orang sakit termasuk salah satu hak seorang muslim dengan muslim lainnya. Hukumnya mustahab. Supaya setiap individu tidak hanya berpikir urusan pribadinya saja, tetapi juga memiliki kepedulian kepada orang lain.
 
Untuk memotivasi umat supaya gemar melakukan kegiatan sosial ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

 
عَائِدُ الْمَرِيْضِ فِيْ مَخْرَفَةْ الْجَنَّةِ حَتَّى يَرْجْعَ

 

Orang yang menjenguk orang sakit akan berada di kebun-kebun surga sampai ia pulang. [HR Muslim, no. 2568].
 

Senin, 11 Agustus 2014

Pada Jilbab Kutemukan Surga Duniaku… (Puisi Muslimah)



Untuk sahabatku ukhti muslimah puisi ini kubuat………

Pada kedua orangtuaku yang mulia semoga Allah memberkahi mereka berdua dunia dan akhirat…

Pada jilbab kutemukan surga duniaku… Ketenangan hatiku ketika mematuhi perintahNya…

Tak ingin aku melepasnya ketika keluar rumah walau sesaat…

Karena padanya kecintaan dan keridhaan Rabbku pasti kudapat…

Tidaklah aku ingin mengenakannya karena ingin menjadi muslimah yang ta’at…

Kamis, 07 Agustus 2014

WAHAI PARA SUAMI, MARI PERBAGUS MUAMALAH DENGAN ISTRI KITA.

Bagi para istri cinta kasih dan perhatian seorang suami terhadap mereka akan sangat mempengaruhi suasana hati dan denyut cinta di hati seorang istri….

Berapa banyak kita saksikan seorang wanita yang telah di tinggal mati suaminya tidak ingin menikah lagi karena terkenang dengan kebaikan-kebaikan dan cinta kasih mendiang suaminya….

Bahkan setiap teringat akan mendiang suaminya terucaplah istighfar dan doa untuk mendiang suaminya…*

Hatinya tertutup untuk melirik dan merajut kehidupan pada laki-laki lain karena kebaikan mendiang suaminya telah menyatu dalam hati sanubarinya hingga iapun bersabar hidup di dunia rela menunggu dengan kesendirian hingga ajal menjemputnya.

Alangkah bahagianya sang suami yang telah menjadi penghuni kubur karena mendapatkan doa dan istighfar dari istrinya.

Selasa, 05 Agustus 2014

Antara Godaan Wanita dan Godaan Setan, Mana yang Lebih Dahsyat?



Allah ta’ala berfirman tentang godaan wanita,
إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya tipu daya (godaan) kalian wahai para wanita begitu besar.” [Yusuf: 28]

Allah ta’ala berfirman tentang godaan setan,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya tipu daya (godaan) setan itu lemah.” [An-Nisa: 76]

Asy-Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqithi rahimahullah berkata,
هَذِهِ الْآيَةُ الْكَرِيمَةُ إِذَا ضُمَّتْ لَهَا آيَةٌ أُخْرَى حَصَلَ بِذَلِكَ بَيَانُ أَنَّ كَيْدَ النِّسَاءِ أَعْظَمُ مِنْ كَيْدِ الشَّيْطَانِ
“Ayat yang mulia ini (An-Nisa: 76), apabila dipadukan dengan ayat yang lain (Yusuf: 28), maka hasilnya adalah penjelasan bahwa tipu daya (godaan) wanita lebih dahsyat dibanding tipu daya (godaan) setan.” [Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an, 2/217]