Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kisah adalah cerita tentang kejadian (riwayat dsb) dalam kehidupan seseorang. Sedangkan dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tertentu kejadian di zaman dahulu yang aneh-aneh).
Kisah ini terbagi menjadi dua; yaitu kisah nonfiksi dan fiksi. Kisah nonfiksi merupakan kisah nyata, bukan rekaan atau karangan, tetapi sesuatu yang benar-benar terjadi. Sedangkan kisah fiksi adalah kisah rekaan khayalan yang tidak berdasarkan kenyataan.
Di zaman sekarang, para orang tua dan pendidik lebih sering memperdengarkan dongeng dibandingkan kisah nyata kepada anak-anak. Telah kita ketahui bahwa anak-anak sangat senang mendengarkan cerita, baik itu kisah maupun dongeng. Cerita fiksi seperti dongeng maupun kisah kartun hasil rekaan manusia banyak mengandung fantasi yang sifatnya khayalan tentang sesuatu yang tidak benar adanya.
Kisah nyata seperti yang disebutkan Allah subhanahu wa ta’ala di dalam Al-Qur’an adalah kisah umat terdahulu yang dapat dipetik hikmahnya oleh umat masa kini dan umat kemudian. Berupa pelajaran yang dapat meneguhkan hati dan peringatan bagi orang yang beriman.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman
وَكُلًّا نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَاءَكَ فِي هَذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS. Huud: 120)
Allah juga berfirman,
كَذَلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبَاءِ مَا قَدْ سَبَقَ وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِنْ لَدُنَّا ذِكْرًا
“Demikianlah Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Quran)”. (QS. Thahaa : 99)