Nikmat Jemari Dan Pengunaannya
Sesungguhnya ketika
kita dilahirkan dengan anggota tubuh yang sempurna tanpa kecacatan apapun
merupakan suatu nikmat yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah
nikmat Iman dan Islam tentunya. Diantara nikmat anggota tubuh yang sempurna
adalah kita dianugerahi nikmat dua buah tangan disertai sepuluh jari-jemari,
yang dengannya kita bisa menggunakannya untuk segala macam aktivitas. Para
sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in telah menggunakan nikmat
tangan dan jemari yang ada pada diri mereka untuk menorehkan karya-karya yang menakjubkan
(biidznillah), bahkan sampai sekarangpun kita masih bisa membaca dan
mengambil faedah-faedahnya, baik itu berupa Mushaf Al Qur’an, hadits-hadits
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ataupun kitab-kitab para ulama terdahulu
yang masyhur.
Namun penggunaan
jari-jemari tangan pada zaman ini sudah berbeda daripada zaman tiga generasi
terbaik tersebut (generasi para Sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in)
karena begitu pesatnya perkembangan teknologi informasi (IT). Terlebih lagi
setelah sebuah perusahaan raksasa mesin pencari (searching engine) Google
merilis sebuah sistem operasi yang bernama Android. Dengan adanya sistem
operasi Android pada PC Tablet ataupun Handphone maka sangat mempermudah
penggunaannya kendatipun penggunanya tersebut gaptek. Hal tersebut karena
Android bekerja dengan sistem sentuhan (touch screen) sehingga
selama orang tersebut masih mampu menggunakan jemari tangannya untuk menyentuh maka
dapat dipastikan bisa mengoperasikan PC Tablet ataupun Handphone berbasis Android.
Teknologi Dan Fitnah Yang
Menyertainya
Sesungguhnya
teknologi Android ini laksana pedang bermata dua, tergantung bagaimana sang
pemakai Android “menyentuhnya”. Apakah sentuhan-sentuhan jemari tangannya
menghantarkanya kepada apa-apa yang Allah Ta’ala ridhoi atau kepada sesuatu
yang Allah Ta’ala tidak ridhoi. Dengan kata lain sentuhan jemari kita pada
layar Android ini bisa mendatangkan pahala ataupun dosa. Oleh karena itu janganlah
kita sembarangan menyentuhnya. Terutama apabila Android ini terkoneksi dengan
internet karena di internet penuh berbagai macam fitnah dalam bentuk Syubhat
ataupun Syahwat. Terlebih di akhir zaman
yang penuh fitnah ini, fitnah zaman ini datangnya silih berganti bagaikan malam
yang gelap gulita, sebagaimana dalam hadits Abu Musa al-Asy’ari Radhiallahu
‘anhu, dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: ‘Sesungguhnya menjelang datangnya hari Kiamat akan muncul
banyak fitnah besar bagaikan malam yang gelap gulita, pada pagi hari
seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir di sore hari, di sore hari
seseorang dalam keadaan beriman, dan menjadi kafir pada pagi hari… (HR.
Imam Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak).
Sudah jamak
diketahui bahwa di dunia internet banyak bertebaran hal-hal berbau Syahwat yang
sengaja disebarkan oleh musuh-musuh Islam dan orang-orang yang diperbudak oleh syahwat,
agar orang-orang Islam terjatuh ke dalam kubangan Syahwat yang merupakan jembatan
ke arah zina. Hal yang patut kita takutkan adalah apabila kondisi iman sedang
turun bisa jadi kita akan tergoda untuk menyentuh aplikasi, gambar ataupun film-filam
yang berbau zina yang bertebaran di internet. Oleh karena itu perhatikan jari-jemari
kita wahai saudaraku saat menyentuh layar Android, karena sentuhan-sentuhan
jemari kita bisa menghantarkan pada perbuatan dosa zina, minimal zina mata dan zina
hati bahkan jika kita meremehkannya bisa jadi akan terjatuh pada zina yang
sebenarnya karena Syahwat tak lagi dapat terbendung. Na’udzubillahi
mindzalik.
Padahal kita telah
dilarang untuk mendekati zina, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al Israa’: 32). Menurut Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyah Rahimahullah bahwa dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala
menjelaskan tentang kejinya zina, karena kata “fahisyah” maknanya adalah
perbuatan keji atau kotor yang sudah mencapai tingkat yang tinggi dan diakui
kekejiannya oleh setiap orang yang berakal, bahkan oleh sebagian banyak
binatang. Sebagaimana disebutkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, dari
Ami bin Maimun Al Audi, ia berkata : “Aku pernah melihat – pada masa
jahiliyah – seekor kera jantan yang berzina dengan seekor kera betina, lalu
datanglah kawanan kera mengerumuni mereka berdua dan melempari keduanya sampai
mati.” (Jangan Dekati zina, 2007).
Ingatlah, Allah
Maha Mengetahui
Kita sebagai hamba Allah
harus senantiasa ingat bahwa dihadapan manusia mungkin kita bisa menyembunyikan
apa yang telah kita sentuh pada layar-layar Android namun tidak akan bisa di
hadapan Allah Tabaraka wa Ta’ala, karena Allah Maha Mengetahui perbuatan
kita bahkan apa yang disembuyikan dalam hati kita, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam Al Qur’an surat al Mukmin ayat 19:
يَعْلَمُ خَآئِنَةَ ٱلْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِى ٱلصُّدُورُ
“Dia
mengetahui (pandangan) mata yang khianat[1318] dan apa yang disembunyikan
oleh hati.”
[1318] yang
dimaksud dengan pandangan mata yang khianat adalah pandangan yang dilarang,
seperti memandang kepada wanita yang bukan muhrimnya.
Dengan kita
menyakini ayat tersebut maka akan timbul perasaan bahwa Allah Ta’ala
senatiasa mengawasi sehingga menjadikan kita takut melakukan
perbuatan-perbuatan dosa termasuk mendekati zina melalui sentuhan Android.
Selain itu Imam Ibnul Qoyyim al-Jauziyah memberikan cara agar kita tidak
mendekati zina yaitu dengan cara menjaga empat hal : 1. Al Lahazhat (pandangan pertama), 2. Al Khatharat (pikiran yang terlintas di
benak), 3. Al Lafazhat (ungkapan
yang diucapkan), serta 4. Al
Khuthuwat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan).
Bagi Yang Sudah
Terlanjur, Bertaubatlah
Lalu bagaimana apabila kita telah
terlanjur terlalu sering menyentuh hal-hal yang berbau zina di layar-layar
Android atau bahkan telah berbuat lebih dari itu? Solusinya adalah bertaubat,
dengan taubatan nashuha karena sesungguhnya Allah Ta’ala
telah memberikan jaminan bahwa barangsiapa yang bertaubat dari perbuatan
syirik, pembunuhan jiwa dan zina, Allah akan mengganti perbuatan-perbuatan
jeleknya dengan kebaikan-kebaikan, dan ini adalah ketentuan hukum yang umum
mencakup setiap orang yang bertaubat dari berbagai macam dosa. Allah berfirman:
قُلْ يَٰعِبَادِىَ ٱلَّذِينَ أَسْرَفُوا۟ عَلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ لَا
تَقْنَطُوا۟ مِن رَّحْمَةِ ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ
جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa[1314] semuanya.
Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumaar
:53).
[1314] dalam hubungan Ini
lihat surat An Nisa ayat 48.
Tidak akan keluar dari keumuman
ayat ini satu macam dosa pun, namun hal ini hanya khusus bagi mereka yang
bertaubat (Jangan Dekati
zina, 2007).
Semoga Allah Subhanahu
wa Ta’ala menjaga diri kita, keluarga kita, dan orang-orang beriman dari
fitnah syahwat dan juga syubhat, adapun seandainya kita pernah terlanjur
tergoda akan hal-hal tersebut maka mari kita bersegera bertaubat dengan
taubatan nashuha sehingga Allah Ta’ala mengampuni dosa-dosa kita
sehingga kita dimatikan dalam keadaan husnul khatimah.
Wallahu a’lam.
19 Jumadil Awwal 1436 H / 10
Maret 2015
Referensi
Jangan Dekati zina, Imam Ibnul Qoyyim al-Jauziyah,
Terjemahan Darul Haq versi PDF, Yayasan Al-Sofwa Jakarta, tahun 1428 H / 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar