[ TRAGEDI BUAH APEL ]
Tsabit… suatu ketika berjalan-jalan di sebuah kebun yang indah, tiba-tiba ia melihat buah apel lantas ia ambil lalu dimakannya
Setelah itu ia tersadar belum minta izin pada pemiliknya. Dengan perasaan gelisah akhirnya ia menemui pemilik kebun itu
Singkat cerita, yang awalnya pemilik kebun tersebut tidak ikhlas atas perilaku tsabit tersebut hingga susah payah tsabit membujuk pemilik kebun dan akhirnya pemilik kebun tersebut mengikhlaskan apel tersebut dengan syarat Tsabit harus menikahi putrinya yang buta, bisu, tuli dan lumpuh
Ia sangat terguncang dengan pilihan pemilik kebun itu.
Setelah ditimbang-timbang antara azab dunia dan akhirat, akhirnya ia pun setuju dengan persyaratan itu
Setelah ditimbang-timbang antara azab dunia dan akhirat, akhirnya ia pun setuju dengan persyaratan itu
Setelah akad nikah ternyata Allahu Akbar, ia nyaris tak percaya, ternyata istrinya adalah seorang wanita yang sangat sempurna fisiknya, cantik, berilmu dan penuh dengan ketaqwaan
Ternyata yang dimaksud ialah istrinya buta dari melihat hal-hal yang haram, bisu dan tuli dari berbicara dan mendengarkan hal-hal yang dimurkai Allah ‘Azza wa Jalla serta tak pernah melangkahkan kakinya pada jalan yang haram
Tragedi buah apel telah mengubah seorang Tsabit menjadi orang yang penuh dengan kebahagiaan
Dari pernikahannya lahirlah Nu’man bin Tsabit atau yang akrab disebut Al-Imam Abu Hanifah. Dialah imam besar yang telah mengukir dunia dengan ilmu dan amal shalih
Semoga kaum muslimin khususnya para pemuda/i sadar bahwa islam butuh generasi yang tumbuh taat dalam agama yang sesuai dengan Alquran & Assunnah dengan benar (pemahaman salafush saleh) yang akan meneruskan perjuangan umat sebelumnya dalam memperjuangkan islam yang akan kita raih hasilnya kelak diakhirat
Jazakumullahu khair
Tidak ada komentar:
Posting Komentar