Di
antara bentuk akhlak mulia yang diajarkan dalam Islam adalah bermuka
manis di hadapan orang lain. Bahkan hal ini dikatakan oleh Syaikh
Musthofa Al ‘Adawi menunjukkan sifat tawadhu’
seseorang. Namun sedikit di antara ketika yang mau memperhatikan akhlak
mulia ini. Padahal di antara cara untuk menarik hati orang lain pada
dakwah adalah dengan akhlak mulia.
Lihatlah bagaimana akhlak mulia ini diwasiatkan oleh Lukman pada anaknya,
وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri” (QS. Lukman: 18).